Jumat, 30 Desember 2011

Look around your selves
Can’t you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let’s start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you’re feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby’s born
So helpless and weak
And you’re watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah..



Matahari Masih Bersinar


M
alam yang dingin, dunia yang sepi. Hanya ditemani sesosok makhluk yang selalu ada untuk menemaniku  tanpa bicara. Ya! Komputerku yang selalu bersamaku melewati waktu. .. memang hanya benda mati yang tak bisa menjadi teman bicara, tapi bisa menjadi tempat untuk menumpahkan segala kemarahan, kebahagiaan, kekecewaan dan segala yang ku rasa melalui tulisanku tanpa ada protes apalagi ocehan yang mengganggu.  Malam ini seperti malam biasanya, hmmmm... sibuk dengan setumpuk tugas yang harus ku kerjakan. Kuliah sudah wisuda, tapi masih berkutat dengan skripsi. Skripsi orang yang aku kerjakan untuk mengisi waktu luang di saat ku belum mendapatkan pekerjaan.
***
Hingga pagipun tiba, suara adzan subuh berkumandang membangunkanku dari tidur lelapku. “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’dama amatana wa ilaihi nusyur..” Harus ku jalani hari ini. Akankah lebih baik dari hari kemarin. Ataukah tidak jauh berbeda dengan hari kemarin. Entahlah..
Sudah cukup lama setelah wisuda jadi sarjana ekonomi aku belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang ku harapkan. Rasa – rasanya usaha sudah maksimal, tapi kok belum ada saja pekerjaan yang layak  ku dapatkan. Mengeluh adalah kegiatan sehari-hariku belakangan ini. Meratapi hidup, meratapi nasib.
Seringkali  lagi dan lagi mimpiku musnah seketika. Hanya karena satu masalah yang sama sekali tak ku buat sendiri.  Selama ini aku selalu bisa melihat indahnya matahari senja, aku selalu bisa melihat indahnya semua lukisan Tuhan, aku merasa normal seperti orang kebanyakan. Tak ada cacat pada fisikku. Tapi kenapa pada saat tes itu, aku selalu tidak lolos. Dan hanya karena itu, semua rencana ku hilang tak bersisa. Ini tak adil. Nilai – nilaiku bagus, IPK ku lumayan tinggi. Aku juga selalu bisa menjawab dengan baik semua pertanyaan saat interview. Hanya karena hal ini. Aku tak bisa melanjutkan mimpi – mimpiku.
Seperti hari ini, aku hanya bisa menduga – duga apa yang akan aku rasakan, apakah kebahagiaan ataukah lagi – lagi kekecewaan. Hari ini adalah keputusan aku diterima atau  tidak di suatu perusahaan BUMN di Indonesia, hasil tes yang sudah ku jalani beberapa minggu lalu. Semoga hasilnya sesuai dengan yang ku harapkan. Walaupun ada keraguan di hati ini, tapi semoga saja... semua tes sudah ku lalui dengan baik, termasuk tes kesehatan itu.
***
Hingga sore ini menjelang, aku belum  mendapat kabar  yang ku tunggu. Apakah kali ini aku gagal lagi? Sudah banyak perusahaan yang ku datangi, aku ikuti  setiap tesnya, dan hasilnya selalu seperti ini. Inginku berteriak. Biar dunia tahu kekecewaanku. Ini tak adil.  Lagi – lagi kegagalanku. Lagi – lagi impiannku lenyap seketika. Harapanku melebur bersama kesedihanku. Lagi – lagi seperti ini.
Ah.. sudahlah..

“Mau kemana Raihan...” tegur  ibuku saat melihat aku sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat pergi.
“Mau bertemu teman bu, biasalah masalah skripsi”
“Bukannya hari ini keputusan kamu diterima atau tidak nak?” lagi – lagi pertanyaan ibu yang selalu menanyakan hasil tesku
“Iya bu. Kalo diterima nanti ada yang menelepon  ke nomor  raihan, do’akan saja bu”
“Iya pasti ibu do’akan, sudah makan nak ?”
“Sudah bu, raihan berangkat dulu ya bu, assalamu’alaikum..”
“Wa’alaikumsalam.. hati – hati di jalan nak”

Ku ambil motor di garasi rumah, ku hidupkan dan memulai perjalanan. Baru beberapa meter ku lalui, aku merasa ada yang tidak beres dengan motorku. Ku hentikan laju motorku dan menepi ke pinggiran jalan, ku lihat keadaan motor ku, dan benar saja ban depan motorku kempes. Apes. Lagi – lagi aku mengeluh. Dimana aku bisa menemukan bengkel, di jalanan besar seperti ini. Huh,,

“Mas, ada yang bisa saya bantu??” tiba - tiba suara seseorang menghampiriku ketika aku sedang mendorong motor mencari bengkel disekitar itu. Akupun berhenti. Ku lihat sosok tubuh seorang pria yang sedang membawa motor di hadapanku. Sedikit aku terperangah melihatnya, seakan tak percaya melihat sosoknya yang mampu mengendarai sepeda motor yang terlihat sudah di modifikasi sesuai kebutuhannya. Ku lihat tubuhnya, dia tidak mempunyai kaki, bukan satu, tapi kedua kakinya cacat. Tubuhnya kurus, kulitnya menghitam karena sering terpapar sinar matahari. Diapun tersenyum kepadaku.
“Ban saya bocor mas, ada bengkel dimana ya mas?” tanyaku kepadanya
“Oh kebetulan saya bekerja di bengkel mas, tidak jauh dari sini, kebetulan ini saya hendak menuju kesana setelah sholat ashar di rumah, mas boleh mengikuti saya”
“Iya mas terimakasih” ku ikuti kemana dia pergi sambil mendorong motorku. Ku pandangi sosoknya dari belakang, ku perhatikan bagaimana dia bisa menjalankan motornya tanpa mempunyai kaki yang utuh. Ku lihat baju yang dikenakannya terlihat lusuh, mungkin karena sudah sering dipakai. Sampai akhirnya kami sampai di sebuah bengkel kecil dengan beberapa pegawainya termasuk lelaki itu.
“Sudah sampai mas, silahkan tunggu sebentar” ucapnya kepada ku
Tangannya di jadikan sebagai penopang tubuh kecilnya dan sebagai pengganti kaki untuk melangkah. Diapun mulai bekerja membenahi motorku, tak sedikitpun ku lihat dia mengeluh dengan keadaannya. Dia seorang yang pintar dan mau bekerja keras dengan segala kekurangannya.  Dia bukan seorang yang mempunyai fisik yang sempurna, tapi kini dia menolongku...
“Kenapa mas? Aneh dengan keadaan saya ya?” ucapnya sambil tersenyum ke arahku, perkataannya membuyarkan pikiranku, aku merasa tidak enak, memang sedari tadi aku memperhatikannya.
“Mmm saya hanya kagum saja, apa mas benar – benar tegar dengan keadaan mas?” aku mencoba untuk bertanya, semoga saja tidak menyinggungnya.
“Tidak apa – apa mas, saya memang di lahirkan bertubuh pendek, di tambah saya mengalami kecelakaan yang membuat kedua kaki saya harus di amputasi. Tapi saya tidak ingin mengeluh dan di kasihani, saya selalu berfikir masih banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung saya, kemudian saya bisa bersyukur pada Alloh” akupun menghela nafas mendengar ceritanya.
“Saya ini anak pertama dalam keluarga” dia mulai melanjutkan ceritanya, “Saya harus bisa menggantikan peran ayah saya yang sudah meninggal 5 tahun lalu. Saya memang punya kekurangan mas, tidak seperti mas yang fisiknya sempurna dan berpendidikan, tapi menurut saya itu semua tidak menjadi patokan  kebahagiaan seseorang. Bahkan saya merasa kasihan dengan orang yang mempunyai fisik yang utuh tapi masih saja tidak bersyukur, merasa belum puas. Tapi  saya, saya bahagia dengan hidup saya, selalu bersyukur, optimis dan bekerja keras mas, itu kuncinya”
Aku teringat betapa aku tidak bersyukur atas apa yang sudah ku peroleh.. Sejak dokter memvonisku menderita buta warna, aku merasa selalu ada penghalang menuju kesuksesan. Dan kini, hati kecilku merasa tersindir dengan perkataannya.
“Tapi yang namanya manusia, terkadang sulit mas untuk tidak mengeluh dan putus asa” kini aku mencoba membela diri
“Coba lihatlah matahari itu mas,, dia masih bersinar menyinari alam semesta, artinya Alloh masih memberi kesempatan kita manusia di bumi ini untuk hidup. Untuk apa kita sia – siakan hidup ini hanya dengan sesuatu yang tidak memberi manfaat untuk kita. Jika Alloh mencabut semua yang Dia punya, maka tak ada lagi yang bisa kita lakukan, semua tinggal penyesalan”
Aku tertegun, perasaanku bercampur aduk, aku merasa seperti sedang di tampar keras yang membuatku tersadar. Aku merasa dia sungguh orang yang baik, mungkin bukan fisiknya, melainkan hatinya...

***

Malam ini tidak seperti malam biasanya. Kini aku bahagia karena usahaku selama ini berbuah hasil. Tadi sore sepulang bertemu taman, ada yang meneleponku. Dan intinya telepon itu memberitahukan bahwa aku diterima di perusahaan itu. Mulai senin aku mulai bekerja. Tak sia – sia aku menghafal tes ishihara yang selalu mengganjal langkahku. Kini akupun teringat kejadian tadi sore, ingat pada mas – mas yang menolongku. Ingat perjuangan hidupnya, ingat semangatnya.. hmm sungguh pelajaran hidup yang berharga..

Selasa, 18 Januari 2011

Tips Cantik



·  Teh Celup Untuk Lingkar Hitam Mata
Untuk menyamarkan lingkar hitam pada mata, kompres mata dengan kantung teh celup dingin selama 10 menit.
·  Beauty
Untuk mengecilkan pori-pori, bungkus es batu dalam kapas kemudian gosokkan ke seluruh wajah setiap pagi
·  Irisan Kentang untuk Jerawat
Menjelang tidur, tempelkan irisan kentang pada jerawat yang bengkak. Keesokan harinya, angkat irisan kentang dan bilas wajah dengan air dingin. Jerawat yang bengkak akan mengempis.
·  Bulu Mata Lentik
Melentikan bulu mata tak melulu dengan maskara. Oleskan lipbalm ke bulu mata, lalu lentikkan dengan penjepit. Hasilnya luar biasa!
·  Beauty
Oleskan madu setiap hari di bibir Anda. Bibir akan merah alami dan lebih sehat.
·  tips
Sebelum tidur, jangan lupa usapkan olive oil pada tumit dan siku agar kulit Anda tetap moist ketika tidur di ruangan ber-AC
· Tips
Cara mudah mendapatkan kulit cerah: setelah membersihkan wajah, terapkan susu yang telah dicampurkan dengan perasan jeruk nipis. Oleskan di wajah dengan kapas. Diamkan selama beberapa menit, lalu bilas wajah tanpa menggunakan sabun muka.
· Tips
Haluskan tomat, kemudian campur dengan madu. Balurkan pada wajah, diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat. Perawatan ini bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan mengurangi komedo.